Indonesia Yakin Temukan Kotak Hitam Kedua Pesawat Jatuh

JAKARTA (Reuters) – Penyelam Indonesia yakin mereka hampir menemukan perekam suara kokpit jet Sriwijaya Air yang jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas dengan 62 orang di dalamnya.

Penyelam mengambil perekam data penerbangan pesawat (FDR) dari dasar laut pada hari Selasa (12 Januari) dan para pejabat mengatakan mereka juga menemukan suar yang melekat pada perekam suara kokpit (CVR).

“Insya Allah, kami akan menemukannya hari ini,” kata pejabat Angkatan Laut Wahyudin Arif, merujuk pada perekam suara kokpit.

Dia mengatakan kepada KompasTV pada hari Rabu bahwa penyelam akan menyisir area dasar laut yang sangat sempit untuk perekam suara, menambahkan bahwa penyelam menemukan kotak hitam pertama dengan menggeser puing-puing di dasar laut sepotong demi sepotong dan dia menduga proses yang sama akan diperlukan untuk menemukan perekam lainnya.

Panglima militer Hadi Tjahjanto mengatakan pada hari Selasa bahwa dia memiliki “keyakinan tinggi” untuk segera menemukan perekam itu.

Jet Boeing 737-500 jatuh ke Laut Jawa Sabtu lalu empat menit setelah lepas landas dari bandara utama Jakarta, menewaskan semua penumpang.

Penyelidik akan sangat bergantung pada dua kotak hitam untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia mengharapkan untuk mengunduh data FDR dalam waktu dua hingga lima hari.

FDR berisi sekitar 25 jam data pada delapan trek dan CVR memiliki 30 menit percakapan, menurut laporan akhir pada model serupa dari Boeing 737 yang jatuh pada tahun 2008.

Sebuah tim dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS akan melakukan perjalanan ke Jakarta dalam beberapa hari mendatang untuk membantu penyelidikan.

Temuan awal KNKT menunjukkan mesin pesawat berjalan ketika menabrak air, berdasarkan kerusakan yang terlihat pada bagian-bagian jet yang diambil dari laut.

Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan pada hari Selasa bahwa pesawat, yang dilarang terbang selama bulan-bulan awal pandemi virus corona, telah lulus inspeksi kelaikan udara pada 14 Desember dan telah kembali beroperasi tak lama setelah itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *