Komedian ‘Paman Roger’ Picu Pertikaian Sensor China dengan Video yang Dihapus

Hong Kong (AFP) – Seorang komedian yang berbasis di Inggris telah memicu pertikaian sensor setelah dia meminta maaf kepada penggemar China dan menghapus video yang menampilkan sesama bintang YouTube yang telah mengkritik Beijing.

Komedian stand-up kelahiran Malaysia Nigel Ng telah menjadi sensasi viral dalam beberapa bulan terakhir dengan karakternya “Paman Roger”, sebuah alter ego berdasarkan seorang pria paruh baya yang tidak setuju yang mengkritik upaya buruk dalam membuat masakan Asia.

Videonya tentang Paman Roger yang ketakutan menonton presenter BBC menyembelih nasi goreng telah ditonton lebih dari 20 juta kali di saluran YouTube-nya. Video itu juga banyak dirobek dan dibagikan di China.

Tapi Ng sekarang menemukan dirinya di tengah badai atas pembuat konten digital yang tunduk pada sensor China – bahkan pada platform yang tidak dapat diakses di daratan.

Kehadirannya di China relatif kecil: Akunnya di platform Weibo yang mirip Twitter hanya memiliki 125.000 pengikut dibandingkan dengan tiga juta pelanggan di YouTube, sebuah situs web yang diblokir oleh sensor China.

Pada hari Selasa (12 Januari), Ng memposting pesan di Weibo yang mengumumkan bahwa ia telah menghapus video yang menampilkan Mike Chen, seorang blogger makanan dan YouTuber Amerika yang populer.

“Selama kerja sama antara saya dan YouTuber, saya tidak menyadari pemikiran politiknya dan komentar salah yang dia buat tentang China,” tulis Ng, menambahkan bahwa video yang menampilkan Chen telah menciptakan “dampak sosial negatif”.

Selama video – salinannya masih tersedia secara online – Ng dan Chen meninjau upaya presenter makanan lain untuk membuat pangsit. Tidak ada diskusi tentang politik.

Tetapi Chen sering mengkritik Beijing di platform media sosialnya sendiri, menulis posting tentang pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong dan terhadap minoritas Muslim Uighur China.

Dia juga menyoroti pengejaran Beijing terhadap Falun Gong, sebuah sekte agama yang telah dilarang oleh otoritas daratan.

Ng tidak menanggapi permintaan komentar.

Tetapi Chen mengecam keputusan untuk menghapus video itu dan mengatakan itu menggambarkan pengaruh China yang semakin besar atas seniman di luar perbatasannya.

“Saya pikir apa yang terjadi di sini adalah hasil dari sensor Partai Komunis China, bahkan jika itu bukan sensor langsung,” katanya.

“(China) menggunakan banyak taktik untuk membungkam mereka yang tidak setuju dengan mereka atau menantang mereka. Mereka akan menggunakan massa online untuk menggertak atau mengintimidasi orang. Mereka akan menggunakan kekuatan lunak mereka untuk membuat orang menyensor diri karena mereka takut kehilangan bisnis di China atau menyinggung orang-orang China,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *