Mantan polisi di balik aplikasi kencan gay terbesar di China

BEIJING (AFP) – Menjelajahi internet sebagai seorang polisi muda di China, Ma Baoli mengingat banyaknya halaman Web yang mengatakan kepadanya bahwa dia cabul, sakit dan membutuhkan perawatan – hanya karena dia gay.

“Saya merasa sangat kesepian setelah menyadari orientasi seksual saya,” kata Ma, pada saat itu seorang perwira yang baru dicetak di sebuah kota pesisir kecil.

Dua dekade kemudian, pria berusia 43 tahun yang berbicara lembut itu sekarang memimpin Blued, salah satu platform kencan terbesar di dunia untuk pria gay.

Aplikasi ini go public Juli lalu dengan debut US $ 85 juta (S $ 112,52 juta) di Nasdaq, sebuah kisah sukses teknologi yang luar biasa dari negara yang mengklasifikasikan homoseksualitas sebagai penyakit mental baru-baru ini pada tahun 2001.

Kampus Beijing perusahaan induk BlueCity yang diterangi matahari penuh dengan programmer muda dan berpakaian santai yang mengadakan pertemuan di ruangan yang dinamai Oscar Wilde dan tokoh lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ) terkemuka lainnya dari seluruh dunia.

Kantor ini menawarkan maskot unicorn pelangi, toilet netral gender dan foto-foto pertemuan Ma dengan para pejabat, termasuk Perdana Menteri China Li Keqiang.

‘Semua orang takut’

Perjalanan Ma ke puncak industri teknologi China dimulai pada awal 2000-an ketika ia mulai menerbitkan Danlan.org, sebuah blog tentang hidupnya sebagai seorang pria gay.

Ada beberapa tempat di China pada saat itu bagi pria gay untuk bersosialisasi, kata Ma, menambahkan bahwa “orang-orang akan menulis di dinding toilet umum, mengatakan bertemu di sini pada saat ini dan itu”.

“Semua orang takut ketahuan oleh orang lain.”

Blog Ma secara bertahap berkembang menjadi forum online yang berpengaruh bagi orang-orang LGBTQ di China untuk berbagi artikel gaya hidup, saran kesehatan, dan cerita pendek.

“Saya pikir saya bisa membangun sebuah situs web, untuk memberi tahu orang-orang gay seperti saya … Anda tidak perlu merasa rendah diri, Anda tidak perlu bunuh diri,” katanya kepada AFP.

Meningkatnya liputan media lokal tentang situs web tersebut membuat Ma marah kepada rekan kerjanya dan mendorongnya untuk meninggalkan kepolisian pada tahun 2012.

Dia meluncurkan Blued pada tahun yang sama.

Aplikasi hari ini mengatakan memiliki lebih dari 58 juta pengguna di China dan negara-negara termasuk India, Korea Selatan dan Thailand.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *